Pengantar Bisnis Perang Dagang Amerika Serikat dan China


Pengantar Bisnis
Perang Dagang Amerika Serikat dan China
                Blog kali ini saya akan membahas tentang perang dagang antara Amerika Serikat dengan China sejak Maret hingga saat ini masih menjadi pembahasan yang hangat karna terjadi balas membalas pengenaan tarif impor antar kedua negara tersebut. Yang akan saya bahas yaitu latar belakangnya perang dagang antar AS dan China, Dampak positif maupun negatif bagi Indonesia, Cara menanggulangi dampaknya serta opini saya tentang perang dagang antar kedua negara tersebut.
1.     Latar Belakang Perang Dagang antara Amerika Serikat dan China
             Perang dagang antara Amerika Serikat dengan China dimulai setelah Presiden Amerika Serikat yaitu Donald Trump menandatangani sebuah memorandum pada 22 Maret 2018 menurut  Seksi 301 Undang-Undang Perdagangan 1974, memerintahkan Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) untuk menerapkan tarif sebesar US$50 miliar terhadap barang-barang Tiongkok. Dalam sebuah pernyataan resmi, seperti yang disyaratkan oleh seksi tersebut, Trump mengatakan bahwa tarif yang diusulkan adalah "respons terhadap praktik perdagangan Tiongkok yang tidak adil selama bertahun-tahun", termasuk pencurian kekayaan intelektual AS.
Nah, berikut ini, panas dingin hubungan dagang Negari Paman Sam dan Negeri Tembok Besar tersebut yang terekam sejak awal tahun ini.
Waktu
Langkah  AS
Langkah China
22 Januari 2018
AS menerapkan tarif pengamanan atau safeguard pada impor mesin cuci dan sel surya. Meskipun sebagian besar impor ini tidak berasal dari Tiongkok, kebijakan AS ini memperjelas bahwa dominasi Cina dalam rantai pasokan global menjadi perhatian.
4 Februari 2018
China memulai penyelidikan anti-subsidi terhadap sorgum yang diimpor dari AS.
9 Maret 2018
Donald Trump menandatangani tarif impor baja dan aluminium dari semua negara, termasuk China.
22 Maret 2018
AS mengusulkan tarif  impor sebagai tanggapan atas "praktik perdagangan tidak adil" China yang terkait dengan transfer teknologi, hak kekayaan intelektual, dan inovasi. AS juga akan melaporkan ke WTO dan membatasi investasi dari China.
23 Maret 2018
AS komplain ke WTO tentang perlindungan hak kekayaan intelektual di China.
23 Maret 2018
China memperkenalkan tarif impor barang dari AS senilai US$ 3 miliar sebagai tanggapan atas tarif impor baja dan aluminium.
2  April 2018
China menyatakan akan mengenakan tarif impor senilai US$ 3 miliar produk dari AS termasuk buah-buahan segar, kacang-kacangan, anggur dan daging babi.
3 April 2018
AS merilis daftar produk sebagai target tarif impor yang diusulkan senilai US$ 50 miliar. Produk itu didominasi produk industri teknologi tinggi. Tujuannya untuk menutup kerugian dari dugaan penyalahgunaan hak kekayaan intelektual di China.
4 April 2018
China akan memungut tarif tambahan 25% atas impor 106 produk AS termasuk kedelai, mobil, bahan kimia dan pesawat terbang. Ini sebagai tanggapan terhadap usulan tarif impor AS pada barang-barang berteknologi tinggi.
5 April 2018
China komplain ke WTO tentang tarif impor baja dan aluminium AS.
5 April 2018
Trump mempertimbangkan tambahan tarif impor atas produk dari China hingga senilai US$ 100 miliar.
10 April 2018
Presiden Xi Jinping berjanji membuka berbagai sektor termasuk otomotif dan keuangan.
16 April 2018
AS menghukum perusahaan China, ZTE karena melanggar perjanjian dengan AS. ZTE terbukti melakukan bisnis dengan Iran dan Korea Utara, dua negara yang diembargo AS. ZTE dilarang membeli komponen teknologi AS selama tujuh tahun.
17 April 2018
China mengumumkan akan mengenakan tarif anti-dumping atas impor sorgum dari AS.
26 April 2018
AS menyelidiki perusahaan asal China, Huawei Technologies Co. karena kemungkinan pelanggaran serupa dengan ZTE.
4 Mei 2018
China memprotes kasus ZTE.
10 Mei 2018
ZTE berhenti beroperasi di AS.
18 Mei 2018
China mengakhiri investigasi anti-dumping dan anti-subsidi sorgum.
20 Mei 2018
AS setuju menunda pemberlakuan tarif impor baja dan aluminium.
20 Mei 2018
China menawarkan untuk meningkatkan pembelian barang-barang dari AS secara signifikan.
22 Mei 2018
China menawarkan untuk menghapus tarif impor produk pertanian AS sebagai bagian dari kesepakatan.
22 Mei 2018
China akan memangkas bea masuk mobil menjadi 15% dari 25%.
25 Mei 2018
AS mengumumkan denda $ 1,3 miliar dan hukuman lainnya bagi ZTE. AS juga membuka kemungkinan bagi ZTE melanjutkan pembelian komponen dari pemasok AS.
29 Mei 2018
AS mengumumkan rencana membatasi visa bagi warga China untuk melindungi hak kekayaan intelektual.
30 Mei 2018
China mengumumkan pemotongan tarif impor beberapa barang konsumsi, terhitung mulai 1 Juli 2018.
6 Juni 2018
China menawarkan pembelian barang-barang AS hingga senilai US$ 25 miliar.
7 Juni 2018
Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengumumkan kesepakatan yang memungkinkan ZTE kembali berbisnis di AS.

15 Juni 2018
AS mengumumkan tarif impor hingga sebesar US$ 50 miliar atas produk dari China.
19 Juni 2018
Trump mengancam akan mengenakan tarif pada ekspor China hingga senilai US$ 200 miliar, dengan tambahan senilai US$ 200 miliar jika China melakukan langkah balasan.
6 Juli 2018
AS mulai memberlakukan tarif impor barang-barang dari China senilai US$ 34 miliar.

2.     Dampak Positif dan Negatif bagi Indonesia
(+)DAMPAK POSITIF
1)      Indonesia punya peluang ekspor baja, alumunium, besi, dan buah.
             Akibat perang dagang antar kedua negara tersebut , Indonesia punya potensi untuk mengekspor barang ke kedua negara itu. Tidak cuma itu, Indonesia juga bisa jadi negara ketiga yang "mengambil jatah" ekspor China dan Amerika. Perang dagang itu dinilai sangat kompleks. Salah satu sebab awalnya adalah pertumbuhan komoditas baja dan alumunium di China.
2)      China mengenakan tarif impor kedelai mahal, pasti mereka mencari alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan minyak nabati dari kedelai. Nah, Indonesia bisa menggantikannya dengan CPO (Crude Palm Oil)

(-)DAMPAK NEGATIF
1)      Menurunnya ekspor bahan baku Indonesia ke China dan Amerika
             Menurunnya ekspor bahan baku atau bahan penolong Indonesia ke China dan Amerika, ini terjadi jika cakupan perang dagang meluas ke produk lain.
Tahap pertama dampak ke Indonesia ekspor kedua negara belum terlalu besar. Produk yang dihasilkan China kemudian diekspor ke Amerika itu ambil bahan baku dari Indonesia relatif sedikit.
2)      Indonesia terkena pengenaan tarif impor tinggi oleh Donald Trump, tapi tidak setinggi China. Maka dari itu konfliknya tidak terlalu heboh seperti China dan AS.
3)      Produk tekstil kita ke AS itu GSP nya sudah dicabut. Hal ini membuat harga tekstil di AS tidak bisa bersaing dengan produk tekstil lainnya
4)      China mengekspor tekstil ke AS, tapi karena ada pengenaan tarif impor yang tinggi ini, China tidak akan ekspor ke AS lagi, mereka butuh pasar baru. Indonesia bisa jadi salah satu pasar baru sasarannya. Hal ini bisa membuat produk tekstil kita juga kalah saing.

3.     Cara Menanggulangi Dampaknya bagi Indonesia
             Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengancam akan mengenakan tarif bea masuk 124 produk asal Indonesia. Ini dilatarbelakangi atas putusan AS agar produk Indonesia tak membanjiri negeri tersebut dengan produk ekspor asal Tanah Air. Padahal Indonesia merupakan salah satu negara Generalized System of Preference (GPS) dari pemerintah AS, yaitu negara yang mendapat fasilitas keringanan bea masuk dari negara maju untuk produk-produk ekspor negara berkembang dan miskin. Hal yang harus diatasi dari dampak perang dagang antara Amerika dan China yaitu sebagai berikut:
1)      Ekspor produk prioritas, yaitu mengoptimalkan ekspor produk-produk  unggulan ke Negeri Paman Sam (AS).
2)      Pemerintah kirim tim untuk bernegosiasi, hal ini untuk mempertahankan perlakuan GSP terhadap Indonesia.
3)      Cari produk baru, pemerintah akan mencari upaya lain untuk mengantisipasi dampak kebijakan perang dagang AS terhadap Indonesia dikarenakan AS banyak kepentingan ekonomi di Indonesia.
4)      Membentuk working group, untuk menghadapi perkembangan global termasuk perang dagang dengan AS. Working Group juga akab membahas upaya memperkecil defisit perdagangan Indonesia.
4.     Opini
Menurut saya tentang perang dagang antara Amerika Serikat dengan China sangat kompleks. Hal ini yang mempersulit terjadinya perdamaian. Berawal dari kebijakan AS yang memperjelas bahwa dominasi Cina dalam rantai pasokan global menjadi perhatian maka dari itu AS mengenakan tarif impor yang tinggi lalu China membalas dengan mengenakan tarif impor yang tingi pula untuk AS. Dari perang dagang yang saling balas membalas ini menimbulkan dampak bagi berbagai negara seperti Indonesia. Negara kita diancam oleh Donald Trump akan dikenakan tarif bea masuk 124 produk asal Indonesia. Ini dilatarbelakangi atas putusan AS agar produk Indonesia tak membanjiri negeri tersebut dengan produk ekspor asal Tanah Air. Hal ini yang menyebabkan Indonesia juga harus mengekspor barang yang hanya diprioritaskan. Dan juga, karena produk China yang seharusnya di ekspor ke Amerika Serikat menjadi diekspor ke negara lain termasuk Indonesia, hal ini membuat harga produk China yang cenderung lebih murah bersaing dengan produk Indonesia dan menyebabkan kurangnya minat orang Indonesia dengan produk Indonesia serta menguntungkan produk impor dari China.

NOTES
v Memorandum nota atau surat peringatan tidak resmi
v Seksi 301 Undang-Undang Perdagangan 1974 yaitu mewajibkan perwakilan dagang AS untuk mengidentifikasi praktik negara-negara tertentu yang bisa mengancam perluasan ekspor ataupun investasi AS di negara itu.
v Kompleks adalah suatu kesatuan yang terdiri dari sejumlah bagian, khususnya yang memiliki bagian yang saling berhubungan dan saling tergantung.
v GSP merupakan salah satu mekanisme perdagangan yang memberikan penurunan tarif bea masuk (BM) dari negara-negara maju kepada negara-negara berkembang dengan menggunakan form A.

 Referensi

https://id.wikipedia.org/wiki/Kompleks (Diakses pada tanggal 15 Desember 2018 pukul 15:45)



Komentar