Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Stoner
dalam Priyono Marnis, MSDM meliputi penggunaan SDM secara produktif dalam
mencapai tujuan-tujuan organisasi dan pemuasan kebutuhan pekerja secara
individual. Stoner dalam Priyono Marnis menambahkan bahwa karena berupaya
mengintegrasikan kepentingan orgarnisasi dan pekerjanya, maka MSDM lebih dari
sekadar seperangkat kegiatan yang berkaitan dengan koordinasi SDM organisasi.
MSDM adalah kontributor utama bagi keberhasilan organisasi. Oleh karena itu,
jika MSDM tidak efektif dapat menjadi hambatan utama dalam memuaskan pekerja
dan keberhasilan organisasi.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), disebut juga
pengembangan sumber daya manusia, berfungsi melaksanakan perencanaan sumber
daya manusia, implementasi, dan perekrutan (termasuk seleksi), pelatihan dan
pengembangan karier karyawan, serta melakukan inisiatif terhadap pengembangan
organisasional suatu organisasi.
Pendekatan Mekanis (Klasik)
Pada pendekatan ini, bidang industri berkembang dengan penggunaan mesin-mesin dan alat-alat elektronik yang membawa kemajuan sangat pesat dalam efisiensi kerja. Dalam pendekatan mekanis, apabila ada permasalahan yang berhubungan dengan tenaga kerja, maka unsur manusia dalam organisasi disamakan dengan faktor produksi lain, sehingga pimpinan perusahaan cenderung menekan pekerja dengan upah yang minim sehingga biaya produksi rendah. Pandangan pendekatan ini menunjukkan sikap bahwa tenaga kerja harus dikelompokkan sebagai modal yang merupakan faktor produksi. Dengan hal ini, maka diusahakan untuk memperoleh tenaga kerja yang murah, tetapi bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin dan memperoleh hasil yang lebih besar untuk kepentingan pemberi kerja. Pendekatan ini cukup dominan di negaranegara industri Barat sampai dengan tahun 1920-an.
Contohnya:
Di pabrik mie menggunakan mesin untuk melaksanakan
proses produksinya mulai dari pencampuran bahan baku hingga pengemasannya. Contoh
lain di restoran sushi dan restoran hotpot. Di restoran sushi kita bisa melihat
makanan tidak diantar oleh pegawai namun menggunakan conveyor belt. Dan di
restoran hotpot Haidilao menggunakan robot untuk melayani konsumen. Meskipun semuanya
masih ada campur tangan manusia, namun keberadaan mesin ini mengurangi tenaga
kerja manusia meskipun pengerjaannya menjadi lebih efisien,
Pendekatan Paternalisme (Paternalistik)
Dengan adanya perkembangan pemikiran dari para pekerja yang semakin maju, yang menunjukkan mereka dapat melepaskan diri dari ketergantungan manajemen, maka pimpinan perusahaan mengimbangkan dengan kebaikan untuk para pekerja. Paternalisme merupakan suatu konsep yang menganggap manajemen sebagai pelindung terhadap karyawan. Berbagai usaha telah dilakukan oleh pimpinan perusahaan supaya para pekerja tidak mencari bantuan dari pihak lain. Pendekatan ini mulai hilang pada waktu periode tahun 1930-an.
Contohnya:
Memperhatikan kebutuhan-kebutuhan para pekerja,
seperti perumahan karyawan, rekreasi, dan dana pensiunan.
Pendekatan Sistem Sosial (Human Relation)
Manajemen sumber daya manusia atau personalia merupakan proses yang kompleks.
Dengan ke-kompleksan kegiatan manajemen sumber daya manusia, maka pimpinan
perusahaan mulai mengarah pada pendekatan yang lain, yaitu pendidikan sistem
sosial yang merupakan suatu pendekatan yang dalam pemecahan masalah selalu
memperhitungkan faktor-faktor lingkungan. Setiap ada permasalahan, maka
diusahakan dipecahkan dengan sebaik mungkin dengan risiko yang paling kecil,
baik bagi pihak tenaga kerja maupun pemberi kerja.
Contohnya:
Atasan selalu mengkomunikasikan
masalah yang terjadi di perusahaan dan menyelesaikannya kepada semua karyawan. Karena
manajer mengakui dan menyadari bahwa tujuan organisasi / perusahaan hanya akan
tercapai jika ada kerjasama yang harmonis antara sesama karyawan, bawahan dan
atasan, dan interaksi yang baik antara semua karyawan. Pemikiran ini didasarkan
pada adanya saling ketergantungan, interaksi, dan hubungan antar sesama
karyawan.
Komentar
Posting Komentar